NEGERI BEBAS KORUPSI

Katakan TIDAK pada KORUPSI! Sebuah iklan layanan masyarakat yang sedang gencar ditayangkan oleh sebuah parpol.  Dan iklan ini memang sangat relevan dengan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 9 Desember kemarin.

Kemudian baca juga berita tentang ‘22 Gubernur Ucapkan Deklarasi Anti Korupsi’, ada apa ini? Apakah di dalam sumpah jabatan sewaktu mereka dilantik tidak termasuk janji untuk tidak melakukan korupsi, sehingga perlulah lagi berdeklarasi tambahan.

Coba saya tanya pada saudara – saudara sekalian;

Inginkah Anda negeri ini BEBAS KORUPSI?

Lalu, siapkah Anda bila negeri ini BEBAS KORUPSI?.

Saya yakin bahwa pertanyaan pertama akan Anda jawab dengan tanpa keraguan sedikit pun dengan jawaban; YA.  Kemudian pertanyaan yang kedua pun Anda jawab dengan; YA.

Ternyatalah memang, seluruh lapisan masyarakat di negeri Indonesia yang tercinta ini merindukan sebuah negeri yang bebas dari korupsi, ini adalah sebuah impian dan cita – cita yang sangatlah mulia setiap warga negara Indonesia.

Benarkah kita benar – benar siap hidup tanpa korupsi di negeri ini?

Perandaian saja, Anda seorang pengusaha dibidang IT yang sedang berusaha mendapatkan proyek di sebuah instansi pemerintah, sanggupkah Anda tidak bermain dengan orang dalam, yang dikarenakan permainan proyek itu kemudian mengakibatkan hilangnya kesempatan orang lain untuk mendapatkannya seperti contoh yang dialami oleh Pak Syamsuddin Ideris.

Dan masih banyak contoh lain korupsi sehari – hari dalam kehidupan kita, mulai dari ngurus KTP, surat pindah, illegal parking, illegal logging, illegal mining, akte kelahiran, ngurus SIM, pendaftaran haji, antri indent mobil, penerimaan siswa baru, pengurusan akte pendirian perusahaan, pengambilan dokumen lelang proyek, pengadaan barang, pendaftaran caleg partai, dan ribuan contoh lain yang mungkin tanpa kita sadari telah juga kita ikut menyuburkannya.

Jadi mulailah dahulu dengan meninggalkan praktek korupsi – pungli – sogok dalam kehidupan keseharian dan barulah kemudian Katakan Tidak pada Korupsi.

Catatan: Mohon untuk tidak salah menafsirkan BEBAS KORUPSI dengan artian; bebas untuk melakukan korupsi, cilakak!  Baca juga tinjauan tentang penggunaan kata BEBAS sebagai antonim dan homonim di sini.

Gambar: Aku Nggak Korupsi oleh zoldik_16


22 komentar:

  1. budaya korupsi sudah terpatri sejak kita masih kanak2..
    disuruh ayah membeli rokok, harga 9 rebon, dibilangin 10 rebon..gmn tu bro?
    makanya dq g pernah nyuruh anak bli rokok he..he..

    BalasHapus
  2. Mudah-mudahan ga sebatas deklarasi kang...
    *update kang : link akang jadi bingung ngeblog* biar penasaran orang kang kok bingung bisa ngeblog he he soryy jawabnya disini ga sempet login

    BalasHapus
  3. @nyante aza lae; pendidikan korupsi sejak dini itu yg bukan saja terpatri bro, tapi malah di-las mati keknya.

    @manztea; mudah mudahan ya kang manztea. kita semua merindukan negeri yang bebas korupsi. kok gak sempet login? loginnya kan sekali aja selama gak di logout bisa terus - terusan setiap kali mampir kang.

    BalasHapus
  4. baiklah saya akan memerangi korupsi bandwid dulu

    BalasHapus
  5. Susah emang ngilangin korupsi..

    BalasHapus
  6. bukankah lebih mudah dimengerti oleh masyarakat jelata bila istilahnya adalah : DILARANG KORUPSI? :D iklan2 kayak gituh... hmmm... kayaknya melanggar sumpah mereka sendiri waktu diangkat jadi pejabat *halah tuteh :p* hehehe

    BalasHapus
  7. Ada PR dan Award buat kamu :
    ini alamatnya http://ardiz.blogspot.com/2008/12/pr-tag-review-plus-award.html

    BalasHapus
  8. sepakat banget, mas deden, mereajalelanya korupsi bisa dicegah dengan cara memulainya dari diri sendiri dan keluarga utk tdk melakukan praktik korupsi. kalau sudah parah, mestinya ndak perlu tebang pilih dalam menangani kasus yang memalukan ini. harus ada kemauan politik utk memberangusnya dari atas ke bawah, jangan sebaliknya.

    BalasHapus
  9. insya Allah... indonesia akan siap untuk mengurangi korupsi...melawan Korupsi, menindak korupsi, (tapi ga tau klo pungli ama sogok nya ...!!??) hehehe... pa kabar...sukses ya

    BalasHapus
  10. Gerakan GALAKSI yang sedang digalakkan oleh pemerintah dan DPR agaknya baru sebagai langkah awal...
    Mudah2an dengan memasukan gerakan itu ke sekolah2 dan Perguruan Tinggi, dalam 5 atau 10 tahun mendatang, kita baru benar2 bebas dari praktek KKN

    harapan selalu ada bagi orang2 yang berniat tulus--semoga

    BalasHapus
  11. @cebong ipiet; siip, berantas korupsi disegala kesempatan.

    @bambangoke; begitulah mas bambang, telah berurat berakar. Jangan terus bergantung dengan pemerintah saja untuk memberantas korupsi.

    @Ardiz; omg, baru aja selesai ngerjakan pe-er, ini ada lagi tugas menanti. Insya'Allah akan saya kerjakan mas ardiz, tenang aja boss.

    @sawali tuhusetya;
    Menurut saya pemerintah memang mau tak mau harus melakukan yang dalam kacamata kita disebut 'tebang pilih' artinya kasus - kasus yang besar.

    Porsi kita sebagai rakyat kecil adalah melakukan pemberantasan korupsi yg kecil - kecilan. Masalahnya adalah sudah sanggupkah diri kita untuk tidak ikut serta melestarikan praktek korupsi, contoh kecil aja: jangan beri uang kepada tukang parkir gelap, atau kalau ngurus SIM; ikuti semua prosedur tanpa bermain dgn oknum yg menawari SIM instan dengan ongkos khusus.

    @tambal ban; *Ini sindiran dari mas tambalban*. Lawan korupsi, tapi kalau pungli dan sogok masih terus dilakukan ya sama juga boong. Salam sukses juga mas.

    @khairuddin syah; Ayo, kita dukung gerakan ini [tanpa peduli siapa pun presidennya] bebaskan negeri kita ini dari perbuatan KKN. Lawan lawan lawan!!! *sampe kering tenggorokan*

    BalasHapus
  12. semoga saja......semoga bangsa Indonesia bebas korupsi. yang jelas, dr kecil2 dulu, diri kt sendiri jg hrs bebas korupsi lo..

    BalasHapus
  13. Setuju !!!
    Hidup tanpa korupsi

    BalasHapus
  14. mudah²an itu semua bener² kesampaian gak cuma ngomong doank untuk nggak melakukan korupsi

    BalasHapus
  15. duhh...

    Saya harus berpikir keras atas pertanyaan kedua itu? membayangkan efeknya jika kita benar-benar bebas dari korupsi.

    mungkin ada yg kurang dari deklarasi para gubernur kemarin itu. Seandainya langsung ditanya, "siapa yg tidak pernah korupsi?" kira-kira berapa banyak Pak Gub yg tunjuk tangan ya?
    :(

    paling tidak, saya mulai dari diri sendiri dulu lah, mungkin cuma karena beruntung karena tak ada yg bisa di korup (diluar waktu).

    BalasHapus
  16. @casual cutie; setuju, karena yang kecil-kecil ini justru kita pun sering ikut kali melakukannya.

    @bohamiksu; sepakat

    @meylya; pasti terwujud kalau kita semua bergerak melawan korupsi.

    @Pakacil; hahaha itulah yang saya maksudkan pak, benarkah kita siap bila negeri ini benar - benar bebas dari korupsi. saya ndak bisa membayangkan, bos saya di kantor ini ikut ujian perpanjangan SIM dan kemudian antri lagi untuk menunggu giliran berfoto SIM, karena gak bisa lagi ngasih uang sogok supaya bisa datang ke kantor polisi untuk tanpa ngantri bisa langsung foto.

    BalasHapus
  17. kalau memberantas korupsi kayaknya susah
    kita kerja aja sering korupsi waktu
    jadi mungkin lebih tepatnya meminimalisir korupsi aja deh
    ini hanya pendapatku saja :)

    BalasHapus
  18. katakan TIDAAAAAK!!!

    mudah²an kedepannya, negeri kita tercinta ini bisa lepas dari nyang namanya KORUPSI.

    BalasHapus
  19. hmmm
    korupsi sebetulnya budaya timur ya
    di Cina aja ada sistem angpao kan?
    bohong kalau kasih angpao tanpa pamrih, alias tak ada udang dibalik selimut.
    Masalahnya kalau korupsinya di pemerintahan.

    Tapi di negara maju kayak Jepang pun korupsi marak kok. Tapi itu di kalangan birokrasi atas dan jumlahnya gede2 kalau cuman di kelurahan dan pelayanan masyarakat, ngga ada tuh uang pelicin. (Gajinya emnag lain sih dgn di Indonesia)

    EM

    BalasHapus
  20. Saya kira yang dilakukan SBY saat ini udah lumayan bener. Pendekatan top-down memang harus dilakukan. Ketika bos-bosnya ditertibkan, maka harapannya bos-bos akan ikut menertibkan kroco dan kroninya. Kalo dulu kan, rakyat kelas bawah terus yang diminta tidak korupsi, tapi action terhadap pemimpin korup tidak ada.

    BalasHapus
  21. Saya setiap hari melihat praktek Korupsi, ya setiap hari, dan sepeti postingan Mas Deden di MAKLUM ini menjadi bagian dari banyak hal yang terpaksa saya Maklumi dan coba ikuti, he he.

    Saya akui Peraturan2 baru sedikit banyaknya memang menghambat praktek KKN, tapi Tim Pencari Celah (TPP) yang sudah dibentuk lama selalu siap sedia mencari kelemahan di tiap peraturan. Bahkan pada proses pembentukan peraturan, intelegen TPP sudah menyusup dan sengaja menciptakan celah.

    mengenai 22 Gubernur berDeklarasi, Menurut saya, walaupun sudah diucapkan dalam Sumpah Jabatan tidak ada salahnya dideklarasikan berkali2, kalau perlu tiap minggu diadakan acara khusus perenungan untuk itu.

    BalasHapus
  22. @Ketua TPP; hahahahaha pertama kaget, stelah itu shock didatangi Bapak Ketua TPP, sehingga sampai saat ini tamu yang belum sempat mampir di sini adalah Guru Ngaji.

    Bagus juga sepertinya itu Pak Ketua, semakin sering berdeklarasi bisa jadi semakin baik ... ingat peribahasa alah bisa kerana (bukan karena) biasa ...

    BalasHapus

Posting yang laen ...